Babinsa Sertu Jeftan Bunda Sosialisasi 3M, Vaksin Covid-19 dan Kamtibmas
Kalabahi, - Babinsa Kelurahan Kalabahi Tengah wilayah teritorial Koramil 1622-01/Kalabahi Sertu Jeftan Bunda melaksanakan sosialisasi protokol kesehatan (Protkes) 3M, Vaksin Covid-19 dan Kamtibmas, bertempat di Gereja Betel Indonesia (GBI) ROK Tombang, Minggu (14/3/2021).
Mengawali arahannya, Babinsa Sertu Jeftan Bunda memperkenalkan diri secara singkat kepada semua jemaat GBI ROK Tombang agar saling mengenal dan tercipta hubungan silaturahmi lebih akrab lagi kedepannya, kata Babinsa yang sering disapa Jef.
Sertu Jeftan menyampaikan terimakasih kepada pihak gereja yang sangat ketat menerapkan protkes 3M yakni memakai masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak.
"Tadi saya masuk pintu pagar, diliat semuanya pada cuci tangan. Saya juga ikut cuci tangan. Setelah masuk dalam ruang ibadah, saya perhatikan satu persatu ternyata semua patuhi protokol kesehatan yakni memakai masker dan duduknya sudah jaga jarak. Makasih buat pengurus gereja", ungkapnya.
Dilanjutkannya, terkait dengan program pemerintah yang akan memberikan Vaksinasi Covid-19 kepada seluruh masyakat, menurut Jef adalah hal yang baik sehingga masyarakat harus menerima program Vaksinasi ini.
Vaksinasi Covid-19 sangat aman dan juga halal karena sudah diberikan kepada pejabat publik, tenaga kesehatan dan sudah sebagian anggota TNI dan Polri. Hingga saat ini kondisi kami sehat sehat saja.
"Vaksin ini aman dan halal. Jangan percaya dengan isu-isu yang berkembang diluar sana yang tidak benar dan menyesatkan. Buktinya kami tetap bisa melaksanakan tugas dalam kondisi sehat dan bugar", jelasnya.
Masalah kamtibmas menurut Sertu Jeftan adalah menjadi kebutuhan semua orang. Untuk itu dirinya meminta kepada umat/masyarakat agar selalu memberikan informasi kepada aparat baik Babinsa maupun Bhabinkamtibmas.
"Kalau bisa ketika masyarakat mendengar atau mengegahui akan terjadi sesuatu, maka harus melaporkan ke saya sebagai Babinsa maupun ke rekan saya Bhabinkamtibmas sehingga kita lebih awal mencegah sebelum terjadi kasus besar", harap Jef.
Ditambahkannya, masyarakat jangan takut untuk memberikan informasi atau melaporakan setiap isu maupun kejadian disekitarnya. Sebagai aparat pasti akan merahasiakan indentitas pelapor/pemberi informasi.
Ditekankan juga olehnya bahwa kasus yang terjadi sebagian besar karena minuman keras (miras). Menurut Jef, miras itu hanya membuat orang jadi bodoh, bertikai, dan miskin. Itu sudah pasti kalau setiap hari hidupnya dengan alkohol atau mabuk mabukan.
Orang mabuk itu pertama pasti menjadi bodoh. Kedua, mabuk pasti jadi bodoh maka gampang diadu domba atau diprovokasi dan sudah tentu akan terjadi pertikaian. Ketiga, kalau bodoh karena alkohol dan terjadi pertikaian terus menerus maka hidupnya akan menjadi miskin. Jadi orang yang hidupnya setiap saat dengan alkohol atau mabuk mabukan, pasti bodoh, gampang bertikai, dan akan menjadi miskin. Karena itu, hiduplah lebih baik dan jauhi alkohol.
Orang baik dan sehat itu minum alkohol hanya 1 seloki saat perjamuan dan sifatnya seperti domba. Sifat domba itu baik dan penurut. Orang minumnya 2 gelas maka sifatnya akan seperti monyet yang selalu bertingkah aneh-aneh. Kalau minumnya 3 gelas maka sifatnya akan seperti harimau padahal disentuh saja sudah jatuh. Dan lebih gawatnya kalau orang itu minumnya 4 gelas, maka dia akan seperti babi yang makan, minum, buang kotoran dan tidurnya dalam kadang.
"Jadi kalau tidak mau disebut monyet, harimau, apalagi babi maka cukup 1 seloki saat perjamuan kudus. Itu akan menjadi berkat bagi hidup kita dimana saja kita berada. Saya juga minta selalu terjadi komunikasi diantara kita untuk menjaga kamtibmas", pinta Jef diakhir aeahannya.
(Jef/tim)