Gelar Komsos Dengan Komponen Masyarakat, Dandim Alor Ungkap Banyak Hal
KALABAHI - Kodim 1622/Alor menggelar kegiatan Komunukasi Sosial (Komsos) dengan Komponen Masyarakat dengan tema "Merajut Persatuan dan Kesatuan Bangsa", bertempat di Makodim 1622/Alor, Jl. El Tari, Kel. Mutiara, Kec. Teluk Mutiara, Kab. Alor, Kamis (20/5/2021).
Dalam sambutannya Dandim 1622/Alor Letkol Inf Supyan Munawar, S.Ag mengucapkan selamat Idul Fitri bagi umat yang baru saja merayakannya dan terima kasih serta penghargaan setinggi-tingginya atas kehadiran para komponen masyarakat yang berkenan hadir dalam kegiatan komsos ini.
Komsos ini merupakan sarana yang efektif untuk memelihara dan meningkatkan kebersamaan guna membangun komonikasi dialogis yang terjadi diantara kita dan saling memberi informasi terkait situasi yang terjadi di wilayah.
Komunikasi Sosial (Komsos) ini juga merupakan bagian dari program kerja di bidang Teritorial dengan tujuan untuk mempererat hubungan baik dan menjalin ikatan tali silaturahmi antara TNI khususnya Kodim 1622/Alor dan unsur masyarakat yakni Tokoh agama, Tokoh adat, Tokoh masyatakat, Tokoh Perempuan, dan Tokoh pemuda.
Dandim menyampaikan bahwa pada masa pandemi Covid-19 diwilayah Kab. Alor, dari 117 orang yang terpapar Covid, dimana 5 orang meninggal dan lainnya dinyatakan sembuh. Untuk itu, kita semua harus patuhi protokol kesehatan sehingga kedepan tidak ada lagi yang terpapar Covid-19.
"Alasan itu, maka pelaksanaan kegiatan ini di ruang terbuka sehingga kita lebih rileks. Silahkan kita buat situasi yang enak dan dapat dinikmati, namun tentu dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat", kata Dandim.
Lanjut Dandim Letkol Inf Supyan, Kodim sebagai satuan teritorial tertinggi di Alor, dan dibawahnya ada 4 Koramil jajaran, dan yang paling bawah yang bersentuhan langsung dengan masyarakat adalah Bintara Pembina Desa (Babinsa).
Kodim merupakan kepanjangan tangan dari satuan TNI AD sebagai bagian dari pertahanan negara, dimana Kodim 1622/Alor berada diwilayah terluar, terdepan, dan berada diperbataaan laut antara RI dengan RDTL.
"Kita beda dengan Atambua, TTU, dan Kupang yang ada diperbatasan darat sehingga banyak perjumpaan. Kita batas laut maka jarang terjadi perjumpaan dengan orang dari berbagai wilayah. Kedepannya di Tahun 2022 ini, mudah-mudahan tidak adanya perubahan sehingga dibangun PLBN (Pos Lintas Batas Negara)", jelas Dandim.
Lebih lanjut dijelaskannya, PLBN sudah dibangun maka semua infrastruktur yang berkaitan dengan keimigrasian akan ada disana.
Bagaimana kesiapan masyarakat di perbatasan atau di Maritaing, ini harus disambut baik, harus sebangun dengan keinginan negara untuk membangun Pos Lintas Batas Negara ini. Jangan sampai infrstruktur PLBN sudah dibangun, tetapi masyarakat tidak mau membangun.
Dari sisi pertahanan dan keamanan, sosial budaya, ekonomi, pendidikannya. Makanya program Pemerintah Kab. Alor yakni Alor Kenyang, Alor Sehat, dan Alor Pintar, juga harus sebangun juga. Artinya disiapkan juga di masyarakat terdepan baik itu di Maritaing maupun wilayah Desa lainnya di perbatasan hingga ke Kota sini.
"Kita harus layak jual, layak bersaing juga dari sisi pengetahuan/pendidikan, jangan lagi di Maritaing itu adalagi anak-anak yang putus sekolah, maupun anak-anak pengangguran masih tinggi. Kita harus siap dari segala segi, sehingga saat PLBN sudah dibangun, masyarakat setempat jangan hanya jadi penonton, atau tidak jadi pemain di rumah sendiri, ini salah satunya", harap Supyan.
Kembali lagi kepada tanggungjawab serta tugas pokok satuan kewilayahan Kodim 1622/Alor dalam memberdayakan wilayah pertahanan darat yang ada diwilayah Kabupaten Alor ini.
Kabupaten Alor, bagaimanapun juga ketika terjadi perang, terjadi invasi dari negara tetangga kita Timor Leste. Kita harus menyiapkan bagaimana logistik wilayahnya, bagaimana masyarakatnya harus menjadi bagian yang pro NKRI, bukan lagi menjadi pro negara-negara yang invasi kesini. Disinilah bagaimana Kodim hadir memperkuat semua sendi-sendi yang bisa perkuat masyarakat untuk mencintai NKRI.
Upaya-upaya yang dilakukan TNI AD lewat Kodim tentunya melalui pembinaan teritorial terdiri dari 3 bagian yang pertama Komsos yang terlaksana saat ini dengan komponen masyarakat. Komunikasi sangat penting dengan semua pihak baik itu aparat pemerintah, Polri dan masyarakat sehingga saluran komunikasi itu berjalan dengan baik, jangan sampai tersumbat atau terhambat. Maka Kodim hadir lewat para Babinsa untuk memperkuat komsos tersebut.
Initinya kita tidak inginkan terjadi sumbatan pada komunikasi yang akhirnya terjadi konflik antar sesama masyarakat. Tetapi ketika saat komunikasi sudah berjalan baik, tentunya ada kebersamaan di masyarakat dengan aparat Pemerintah setempat, aparat TNI maupun Polri. Komsos berjalan, maka harapan kita saling ada rasa kebersamaan dan rasa memiliki terhadap NKRI yang tidak sebatas ucapan tapi perbuatan.
"Contoh kecil saat ini, semua produk tulisannya made in luar semua. Hampir-hampir tidak ada made in Indonesia. Jangan-jangan kedepan, jagjng titi dan kue rambut pun mereknya made in dari luar. Tidak adalagi produk made in Alor. Kebanggaan kita sudah tidak ada lagi sebagai masyarakat lokal, ini harus disiapkan sejak dini sehingga budaya kita tidak ikut diklain negara lain", ucap Dandim.
Kedua, Karya Bakti TNI, dimana berbagai kegiatan dilakukan seperti TMMD pada setiap dua tahun sekali. Namun pada 2020 ada Opster TNI rehap rumah ibadah, sarana pendidikan, jalan serta non fisik berupa penyuluhan dan bakti lainnya seperti pembersihan pantai, sungai dan sebagainya. Dan yang baru saja kita lalui yaitu karya bakti bersama pembersihan pasca bencana siklon tropis seroja.
"Realita saat sekarang, pantai itu identik dengan pasir namun saat ini identik dengan sampah. Ini menarik perhatian bukan karena indah tapi aroma tidak sedap dimana-mana, dan harus kita rubah melalui kegiatan karya bakti bersama pembersihan pantai", cetusnya.
Dengan adanya karya bakti ini, bagaimana kita dekatkan kebersamaan TNI dengan masyarakat atau kemanunggalan TNI dengan rakyat. Artinya bahwa karena TNI berasal dari rakyat, tentunya kehadirannya harus berbuat bagi rakyat. Itulah harapan sebagai institusi TNI AD.
Ketiga yaitu Bintahwil, bagaimana kita menyiapkan wilayah pertahanan di darat tadi, sebagaimana telah dimanatkan dalam UU, baik UU Pertahan maupun UU TNI, bahwa tugas dari TNI AD adalah bagaimana dia memberdayakan dan menyiapkan wilayah pertahanan darat. Yang perlu disiapkan adalah Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya Alam Buatan (SDAB), bagaimana menyiapkan sumber daya yang ada diwilayah, sehingga ketika terjadi peperangan maka kita sudah siap dengan logistik wilayah, dengan komponen utama atau TNI dan komponen cadangannya masyarakat.
Kembali lagi kepada yang tadi, kegiatan-kegiatan yang dihadirkan oleh TNI AD, kemanunggalan TNI Rakyat yang sudah dibangun oleh para leluhur kita, ini menjadi modal bagi kami TNI AD untuk selalu hadir senantiasa bersama dengan masyarakat. TNI hadir menjadi berkat bagi masyarakat.
Disinggung juga oleh Letkol Inf Supyan Munawar, S.Ag bahwa dalam waktu dekat ini Kodim 1622/Alor sedang ada program yaitu "Air Untuk NTT" melalui program pompa hydram. Saat ini sudah ada satu yang berjalan di Dusun 2 Desa Mataru Utara.
"Itu airnya didalam lembah yang sangat terjal , dan kita bisa naikan ke atas dengan pompa hydram tanpa gunakan mesin arau listrik. Hanya andalkan dorongan air semata. Bagi yang ingin lihat bisa berwisata ke Dusun 2 Desa Mataru Utara. Kami akan terus membangun pompa hydram ini di beberapa wilayah lagi di Kab. Alor sehingga selama ini air menjadi kesulitan masyarakat bisa terjawab lewat program "Air Untuk NTT", tambah Dandim.
(Pendim 1622)