Bangun Pompa Hidram, Dandim 1622/Alor Minta Para Danramil Sosialisasi Stunting
KALABAHI - Komandan Kodim (Dandim) 1622/Alor Letkol inf Supyan Munawar, S.Ag kepada para Danramil di jajarannya, agar melasanakan sosialisasi terkait dengan upaya Kodim 1622/Alor ikut dalam mengatasi Stunting di wilayah Kabupaten Alor.
Hal ini disampaikan Dandim 1622/Alor lewat pesan WhatsApp yang rilisnya diterima media ini, sebagai bentuk kepedulian Kodim 1622/Alor kepada Pemerintah daerah untuk mengatasi masalah Stunting di Kabupaten Alor, dimana setiap tahunnya terus mengalami penurunan.
Tantangan stunting di Kabupaten Alor terdapat pada beberapa idikator yaitu, pola asuh yang kurang tepat, kurangnya pemahaman orang tua tentang makanan bergizi, pernikahan dini, pemantauan HB ibu hamil yang tidak optimal, faktor ekonomi/kemiskinan, lingkungan pemukiman dan kurang sehat (rumah, jamban/sanitasi), ketersediaan pangan dalam keluarga, kepadatan hunian dalam 1(satu) rumah, masalah ketersediaan air bersih, kepemilikan jaminan kesehatan, anak banyak dan jarak kehamilan terlalu dekat.
Untuk mengatasi stunting diperlukan kerja keras serta inovasi-inovasi yang harus dilakukan seperti, pendidikan Stunting dan upaya pencegahan kepada masyarakat dan anak usia remaja (SMA), Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), Pemberian Makan Bayi dan Anak (PBMA), pengadaan kelas ibu hamil, pengadaan Posyandu, Pos gizi seimbang untuk ibu hamil dan balita, dan pemantauan Ibu hamil sejak nol bulan/1000 Hari Pertama Kehidupan (SHPK).
Terkait dengan upaya Kodim 1622/Alor guna membantu Pemerintah Kabupaten Alor dalam menekan masalah stunting, Kodam IX/Udayana melalui Kodim 1622/Alor membangun pompa hidram di 9 titik tersebar dibeberapa Desa/Kelurahan.
Dengan dibangunnya pompa hidram ini, maka masalah air bersih di masyarakat dapat segera teratasi sehingga kebutuhan mandi, cuci dan masak bagi masyarakat bisa terpenuhi dengan baik.
Lanjut disampaikan Dandim, peran Kodim 1622/Alor dalam membantu menangani masalah stunting di wilayah Kabupaten Alor adalah melakukan kerja sama dengan Dinas OPD terkait dalam penanganan stunting guna mendukung percepatan pencapaian Visi Misi Pemda Alor Sehat.
Bersama dengan OPD teknis menfokuskan intervensi gizi sensitif dalam penanganan stunting di Desa, mendukung mahasiswa melaksanakan inovasi inovasi penting, peduli stunting dan Geser 1000 Stunting atau gerekan 1000 untuk anak stunting.
Selain itu, Para Danramil jajaran terus bekerja sama dengan Puskesmas Puskesmas setempat guna melaksanakan penyuluhan/sosialisasi tentang stunting di desa-desa yang saat ini sedang dilaksanakan kegiatan pembangunan pompa hidram.
Upaya-upaya tersebut juga dilakukan oleh Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XXI Dim 1622/Alor melakukan kerja sama dengan Dinas terkait dalam melaksanakan sosialisasi menangani stunting, seperti :
1. Pentingnya menjaga 1000 HPK (Hari Pertama Kelahiran) mulai dari hamil sampai melahirkan (sampai usia 2 tahun);
2. Pentingnya memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil;
3. Beri ASI ekslusif sampai bayi berusia 6 bulan;
4. Dampingi ASI ekslusif dengan MPASI sehat;
5. Memantau tumbuh kembang anak melalui giat Posyandu;
6. Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan;
7. Bahayanya perokok pasif bagi Ibu hami (bumil) dan menganjurkan anggota untuk mengikuti "PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT".
8. Melaksanakan home visit atau perkunjungan rumah;
9. Memanfaatkan lahan tidur milik Kodim 1622/Alor sebagai lahan perkebunan dengan menanam tanaman sayuran guna membantu dan memudahkan anggota.
Jef/tim
Sumber : Pendim 1622/Alor.