PANGDAM IX/UDAYANA TINJAU PEMBANGUNAN RTLH DI DESA SUMLILI
Pangdam Mayjen Sonny Aprianto bersama rombongan yang didampingi oleh Danrem 161/Wira Sakti Brigjen TNI Febriel B. Sikumbang, S.H., M.M dan Dandim 1604/Kupang Letkol Inf Wiwit Jalu Wibowo saat tiba dilokasi RTLH, disambut dengan Tarian adat Helong Kupang.
Turut dalam rombongan Pangdam, Aspers Kasdam IX/Udyayana Kolonel Inf Riko, Kasmin Pangdam Mayor Inf Dhavid Nur Hadiansyah.
Pangdam saat tatap muka dengan penerima manfaat dan Stanting penyampaian bahwa, karena Desa Sumlili sudah dibangun pompa Hidram dan akan dibangun lagi 2 unit pompa hidram tambahan, maka kedepannya TNI Kodam/Korem/Kodim akan membuka lahan pertanian jagung dan hasilnya diperuntukkan bagi masyarakat.
"Kita akan bangun 2 pompa hidram, setelah itu kita cari donatur yang akan membiayai untuk kita buka lahan pertanian jagung. Setelah panen dipotong ongkosnya setelah itu lebihnya untuk masyarakat", ucap Pangdam.
Harapannya, keuntungannya diserahkan ke masyarakat untuk menjadi modal-modal usaha berikutnya sehingga masyarakat itu kedepannya bisa bisa lebih mandiri.
"Yang kami lakukan mungkin kecil sesuai batas-batas kemampuan kami, tetapi dari sesuatu yang kecil dapat dirasakan manfaat besar bagi masyarakat", harapnya.
Ditambahkan Mayjen Sonny Aprianto bahwa, Pangdam sebelumnya Mayjen TNI Maruli Simanjuntak yang saat ini sebagai Pangkostrad sudah membangun pompa hidram diseluruh wilayah Bali, NTB, dan NTT itu sekitar 227 titik.
Lanjutnya, setahun lebih dirinya menjadi Pangdam IX/Udayana tetap berkomitmen terus melanjutkan upaya Mayjen Maruli untuk mengatasi masalah air di Bali, NTB dan NTT dengan membangun lagi 117 titik pompa hidram, tetapi ternyata itu juga belum cukup.
"Kita berharap apa yang sudah TNI AD perbuat melalui Kodam IX/Udayana khsusunya Korem 161/Wira Sakti, banyak donatur tergerak hatinya memberikan bantuan bagi masyarakat di Nusa Tenggara Timur (NTT) ini.
Memang, pihaknya tidak bisa berlaku adil tentunya oleh Dandim 1604/Kupang untuk membangun RTLH karena harus melalui proses setidaknya tanah adalah hak milik masyarakat secara pribadi sehingga tidak bermasalah kemudian.
"Memang masyarakat yang dibantu ini betul-betul butuh bantuan dan sangat-sangat tidak mampu sehingga kami berikan bantuan ini", tutup Pangdam.
Kunjungan Pangdam diakhiri dengan penyerahan secara simbolis bingkisan kepada anak-anak stunting, penyerahan secara simbolis Alkitab kepada perwakilan Tokoh Agama Protestan, Katolik dan Islam, peninjauan pompa hidram, dan lahan ketahanan pangan. (*)
Penulis: Jef Beny Bunda.