Sabtu, 12 April 2025

Dandim 1604/Kupang Sampaikan Peran Kodim dan Babinsa Mendukung Program Presiden Prabowo



NTT-KUPANG - Siaran Podcastkoe RRI Kupang dalam pembahasan dengan Topik "TNI Tidak Hanya Jaga Negara Tapi Juga Jaga Gizi Anak, dengan narasumber Dandim 1604/Kupang Kolonel Inf Kadek Abriawan, S.I.P., M.H.I, berlangsung di ruang studio RRI Kupang, Kamis (10/4/2025).


Pada Podcastkoe membahas mengenai peran Kodim 1604/Kupang mensuport program makan bergizi gratis (MBG), Dandim menjelaskan pihaknya punya tanggung jawab menyukseskan.


Diakui Dandim bahwa awal mula dimulainya program ini memang ada kesulitan yakni bagaimana menyiapkan segala sesuatunya. Harus diawali dengan data yang valid sehingga ploting MBG ini bisa berjalan sefesien.




Karena sesuai petunjuk, setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) harus melayani sekitar 3500 hingga 5000 siswa. Sehingga harus disesuaikan dengan jumlah siswa disekitaran SPPG.


Untuk peran Kodim 1604/Kupang selama ini dalam proses mengawali program yang dicanangkan oleh Presiden, Kodim mulai menyiapkan data-data siswa, menyiapkan lahan untuk pembangunan dapur, dan ini sudah berjalan sejak Januari 2025.


Tapi prosesnya perencanaan dan persiapan sejak 2024 sudah dilakukan oleh Kodim 1604/Kupang. Dimana pihaknya membawahi Kabupaten Kupang, Kabupaten Sabu Raijua dan Kota Madya Kupang.




Namun, diwilayah Kodim 1604/Kupang ada 5 SPPG yaitu Kecamatan Alak ada 1, Kecamatan Kelapa Lima ada 2, Kecamatan Oebobo ada 2, dan Kecamatan Kupang Tengah ada 1 yang masuk Kabupaten Kupang.


"Jadi, di Kota Kupang ada 4 dan 1 Kabupaten Kupang yaitu di Noelbaki", Beber Dandim.


Untuk pengawasan dan kontrolnya, dimulai dari saat masuknya bahan-bahan makanan, masak, paking, dan sampai pada distribusinya, semuanya didampingi oleh Babinsa. Karena disetiap wilayah ada Babinsanya yang sudah diberikan tugas dan tanggung jawab mengawal.




Pelaksanaan pengawasannya, setiap hari oleh enam orang Babinsa, dan ini dilakukan bergilir setiap harinya selalu bergantian karena ini setiap hari harus berjalan, kecuali hari libur sekolah.


Yang menjadi perhatiannya adalah harus memastikan makanan sampai ke para siswa dan ibu-ibu hamil harus dalam kondisi baik atau tidak basih. Semuanya harus dalam kondisi yang layak dikonsumsi, ini yang patut diwaspadai.


Proses masuknya sendiri di SPPG diketuai oleh satu orang Kepala dapur yang sudah disiapkan. Orang-orang ini adalah tamatan Universitas Pertahanan (Unhan) yang sudah disiapkan Presiden. Jadi, kualitas, kinerja, dan disiplinnya sudah tidak diragukan lagi.


Semua tenaga yang dipakai di dapur sesuai petunjuk dari Badan Gizi Nasional (BGN) jumlahnya 50 orang, terdiri dari 1 Kepala dapur, 1 tenaga akuntan, 1 tenaga ahli, dan 47 relawan dari masyarakat sekitarnya.


Program MBG ini dampak positifnya sangat luar biasa, karena dampaknya bukan soal masalah perut saja, tapi dampak ekonomi bagi masyarakat sekitarnya sangat besar.




"Kita membantu disitu mulai dari rekrumen relawannya, disitu para Danramil dan Babinsa berperan, karena kalau bukan kita siapa lagi. Kita harus memberi contoh dan teladan", ungkap Dandim.


Yang menjadi perhatian para Babinsa terkait dengan suplai bahan-bahan makanan, harus berjalan terus karena ini setiap hari harus ada bahan makanan yang dibutuhkan.


Sesuai arahan Presiden, semua suplai bahan makanan harus dari masyarakat sekitar dapur sehat itu sehingga perputaran uangnya terus terjadi di masyarakat dengan harapan ekonomi masyarakat meningkat dan menjadi sejahtera.


Perlu diketahui juga bahwa program ini membutuhkan banyak sekali bahan makanan sehinggah pihaknya ikut membantu dan bekerja bersama Petani diwilayah agar swasembada pangan terwujud.


"Di desa-desa, Babinsanya memotivasi dan ikut bekerja membantu petani tanam padi, jagung, sayur-sayuran, singkong dan tanaman buah-buahan", ungkapnya.




Masyarakat diarahkan para Babinsa agar berkomitmen menyiapkan semua yang dibutuhkan. Karena ini harus berkelanjutan. Sejauh ini semua berjalan aman, dan itu tugas Babinsa mengawasinya, termasuk Staf teritorial Kodim 1604/Kupang ikut mengawasinya.


Bila ada kendala, maka SPPG langsung berhubungan dengan Babinsanya, menanyakan kendalanya seperti ini dan bagaimana mengatasinya. Namun, sejauh hingga saat ini belum ada kendala. Harapannya, jangan sampai produksi terhenti hanya gara-gara masalah bahan baku.


"Sejauh ini belum ada kendala karena kami kawal terus. Kami tidak mau kecolongan sehingga para Babinsa ikut terus mengawal disana. Itulah tanggung jawab kami mendampingi", tambah Dandim.


Ditambahkan Dandim bahwa peran Babinsa diwilayah dalam mengawal program Makan Bergizi Gratis adalah meyakinkan relawan sebagian tim kerja yang solid, dan juga meyakinkan masyarakat bahwa ini pola makan enak dan pola makan kenyang, tetapi pola makan sehat. Ini yang harus disampaikan oleh para Babinsa kepada masyarakat.


Pendim 1604/Kupang.

Related Posts